Just a Thought : Midnight In Paris

carla bruni owen wilson

Nostalgic Delusional Fantasies in Paris

(GRAVIER PRODUCTIONS) Directed by: Woody Allen Starring: Owen Wilson, Rachel McAdams, Marion Cotillard, Tom Hiddleston, Carla Bruni Release date: 10 June 2011 Running time: 94 min Rated: PG-13 Box Office: $56.816.000

Gil Pender (Owen Wilson) adalah seorang penulis naskah sukses asal Los Angeles. Ia merasa kurang puas dengan kehidupannya dan bercita cita suatu hari akan menerbitkan novel pertamanya. Suatu ketika ia memutuskan untuk pergi berlibur ke Paris bersama tunangannya Inez (Rachel McAdams). Sejak pertama menginjakkan kaki di kota itu, ia langsung jatuh cinta dengan suasana romantis kota Paris dan berencana untuk tinggal disana setelah menikah. Gil yang memang sedang kesulitan dalam pengerjaan novelnya, memiliki anggapan aneh bahwa seharusnya ia dilahirkan jauh sebelum masa kini yaitu di tahun 1920an dimana seni berkembang sangat pesat dan kehidupan belumlah serumit sekarang.

Suatu malam, saat Inez berpesta dengan teman temannya, Gil pergi berjalan di kota dan menemukan suatu peristiwa ganjil yang mengubah persepsi hidupnya. Saat jam menunjukkan pukul tengah malam, suasana kota menjadi sunyi. Di tengah kesunyian itu, muncullah sebuah mobil jaman dulu dengan hingar bingar suara orang tertawa dan bernyanyi. Gil yang sedikit mabuk tidak bisa mempercayai pandangannya. Di sana, di ujung jalan ia melihat sebuah fenomena aneh seakan orang orang dari jaman tahun 1920 telah  hidup kembali. Ia diajak masuk ke mobil dan hal selanjutnya yang ia ingat adalah ia diajak ke sebuah kafe yang suasananya benar benar berbeda dengan jaman sekarang. Cafenya retro, orang orang di dalamnya pun menari dan berpakaian layaknya mereka hidup di masa lalu. Belum sempat mencerna semua yang terjadi, ia malah bertemu dengan salah satu penulis paling berpengaruh jaman itu yaitu F. Scottt Fitzgerald yang asli.

Fitzgerald (Tom Hiddleston) dan istrinya Zelda mengajak Gil ke cafe lainnya dan disana mereka bertemu dengan Ernest Hemingway. Masih kaget dengan kejadian itu, Gil akhirnya memutuskan untuk memberikan naskah novelnya yang belum selesai untuk dibaca dan dinilai oleh dua penulis besar yang secara ajaib ia temui. Setelah kembali ke hotel untuk mengambil naskah, ia mendapati bahwa ‘fantasi’ yang baru ia alami ternyata tidak nyata. Tidak menyerah begitu saja, Gil kemudian mencoba mengingat apa yang terjadi dan menunggu hingga tepat tengah malam di tempat sebelumnya hingga ia ‘dijemput’ oleh orang orang masa lalu. Benar saja, secara ajaib kejadian itu pun berulang dan Gil mengalami sebuah kisah indah nan romantis menyelusuri masa lalu kota Paris semakin jauh dari wanita yang akan ia nikahi.

Nostalgia is denial – denial of the painful present… the name for this denial is golden age thinking – the erroneous notion that a different time period is better than the one ones living in – its a flaw in the romantic imagination of those people who find it difficult to cope with the present.

essence of paris

lukisan monet

Nostalgic mental illness apa yang dialami Gil kalau ditelusuri bisa dikatakan bahwa ia mengalami suatu episode nostalgia. Nostalgia merupakan suatu gangguan psikologis sementara yang bisa dialami oleh semua orang. Ada dua jenis yaitu historical dan personal nostalgia. Historical nostalgia adalah bahwa seseorang menganggap suatu masa dalam sejarah lebih baik daripada masa kini. Ia menjadi tidak puas dengan apa yang ia alami sekarang. Bedanya sengan personal nostalgia adalah bahwa seseorang bisa sangat ingin kembali ke keadaan masa lalunya. Personal nostalgia itu mengingatkan seseorang akan kejadian masa lalu dalam hidupnya yang sama sekali tidak bisa ia lupakan.

Orang yang mengalami historical nostalgia pada umumnya lebih ‘berbahaya’ karena ia selalu dipenuhi pikiran negatif dan terkadang ia bisa sangat tenggelam di dalam fantasinya. Orang yang mengalami kejadian nostalgia bisa sampai kehilangan semangat untuk menjalani hidupnya. Walaupun sepele, nostalgia ini cukup sering terjadi dan jika tidak menyadari (realize) atau move on dari fantasinya, bisa saja orang itu masuk ke tahap delusi yang berkaitan dengan masalah psikologis lebih dalam.

Keistimewaan film ini adalah bahwa Gil bisa ‘kembali’ ke dunianya. Fantasi yang ia alami seakan hanya terjadi saat tengah malam. Sama seperti penceritaan dua arah Woody Allen ini, nostalgia juga penting bagi kita sebagai pembentuk karakter diri untuk mengingatkan kita pada kejadian kejadian masa lalu dalam hidup.

the starry night - van gogh

Sumber :

livescience.com

psychcentral.com

23 pemikiran pada “Just a Thought : Midnight In Paris

  1. Terimakasih sudah sharing.
    Jadi inget film2 (yang aku lupa judulnya) tentang kepribadian ganda, shizofrenia dan sejenisnya. Salah satu yang melekat adalah film beautiful of mind

  2. bagus ya ceritanya. saya belum pernah lihat nih cuma sering denger judulnya aja. wah saya baru tahu ada juga ya gejala psikologis seperti itu. saya selalu suka sama hal2 yang berbau era awal2 1900an. rasanya jaman dulu itu dunia lebih “hidup” halah2. 🙂

  3. aah, beautiful mind ama shutter island itu film2 serius yg paling aku suka. selain itu the prestige dan inception juga layak diganjar film2 psikologi. sayangnya saya belum nonton yang ini. nanti saya mau cari, ah. padahal waktu iklan film ini keluar, saya udah naksir dg posternya yg ada lukisan the starry night 🙂

    • suka drama psikologis juga mas? iya mas posternya pake van gogh tapi uniknya cuma dia pelukis besar yg ga dimasukin ke film, keren deh pokoknya recomended buat ditonton

  4. Owen Wilson berhasil memerankan Woody disini,,,maksud ane seperti film2 Woody lain yg protagonis utamanya laki adalah ‘alter-ego’ dari Woody sendiri,neurotik and so so so.. ^^ & Wilson bner2 menyalurkan dgn baik karakternya,

    —>and Paris selalu seindah Gertrud Stein,eh maksud ane Marion Cotillard 🙂

    • hahaha seriously mas gertrude stein muda mungkin msh kalah sama marion,
      bener mas, pengembangan karakternya woody allen rata rata sama tapi berbeda dengan caranya sendiri. Biasanya Allen plays as woody allen, in a woody allen movie about a woody allen story, tapi kali ini owen wilson berhasil 😀

  5. Blogwalking setelah reply komen ariohendra di blog saya. Hahaha sekarang saya lagi nonton Shutter Island nih. Kebetulan yang bikin kaget! :mrgreen:
    (untuk itu, saya berterima kasih)

    Filmnya gilaak!!! Leonardo keren abis deh.

    Bytheway, ini kan Midnight in Paris ya. Jadi OOT deh hahahaha 😀
    Saya suka bagian Pablo Picasso itu sebenernya ia salah meng-capture potret wanita perancis yang bernama Adriana–yang mana guidenya bilang itu sosok kekasihnya, Madeleine. Gara-gara ketemu langsung orangnya tuh wakakakak.

Tinggalkan Balasan ke 9ethuk Batalkan balasan